by Tria N.
My
Own World berawal dari obrolan santai dan ringan antara saya, Khalezza dan Mas
Luqman Hakim Arifin. Inspirasinya adalah buku
Johanna Basford, ilustrator asal Scotlandia dengan buku mewarnainya Secret
Garden. Kebetulan di Indonesia belum ada (bukunya) dan belum menjadi trend. Akhirnya
kami membuatlah My Own World, kolaborasi yang pas antara saya yang suka corat-coret ketika sedang jenuh; Khalezza yang seorang desain grafis dan Mas Luqman
yang merupakan CEO Renebook.
![]() |
My Own World (Human & Animal Edition) |
Selain
karena belum ada buku mewarnai untuk dewasa di Indonesia. Kami melihat bahwa:
1) Setiap orang butuh “me time”, yakni
waktu dimana dirinya sendiri bisa mengekspresikan dirinya, melampiaskan
emosinya, menyendiri, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan dirinya sendiri.
Kedengarannya egois memang, tapi saya yakin semua orang membutuhkannya. Seperti
saya, working mom. Tentu saja bekerja tidak lantas “membebaskan” saya dari
tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan-pekerjaan rumah memang bisa
dilimpahkan kepada Pembantu Rumah Tangga. Namun, mendidik anak dan segala hal
yang bersentuhan langsung dan berpengaruh terhadap perilaku, penanaman
nilai-nilai, sampai urusan sekolah masih berada di tangan saya. Saya juga
berkomitmen bahwa meskipun bekerja, saya harus memiliki quality time bersama keluarga, bersama anak-anak. Nah, berbagai peran ini yang terkadang
membuat kita kebutuhan “me time”,
saya menjadi diri saya dan menyenangkan diri saya. Tanpa harus memikirkan
berbagai aktivitas tersebut, untuk sementara waktu.
2) Rutinitas, aktivitas menyumbang stress yang
cukup besar. Mewarnai adalah obat anti stress, membuat kita keluar dari
rutinitas. Obat stress karena: Pertama, mewarnai tidak terikat oleh
waktu. Kapan saja dan dimana saja kita bisa melakukannya, disela-sela
aktivitas, tidak terikat dengan deadline,
satu gambar tidak harus selesai pada saat itu juga. Kedua, mewarnai tidak
terikat dengan warna-warna tertentu, misalnya bunga harus pink, merah, orange,
dsb. Atau singa tidak harus coklat, tapi bisa pink, warna-warni dan sebagainya.
Ketiga,
mewarnai bisa mengekspresikan emosi kita pada saat itu, seperti marah, gembira,
kesal, sedih, dan sebagainya. Ini akan melegakan, karena emosi dapat
tersalurkan melalui medium yang unik.
3) Mewarnai menyeimbangkan otak kiri dan otak
kanan. Kesimpulan
ini saya peroleh dalam diskusi dengan seorang psikolog, Pak Antony Dio Martin.
Bahwa orang dewasa lebih banyak menggunakan otak kirinya. Sehingga apabila
diilustrasikan, otak kiri kita lebih besar daripada otak kanan. Nah, mewarnai menyeimbangkan keduanya.
4) Dari me time menjadi quality time. Setelah My Own World terbit dan mendapat
respon yang “surprise” bagi saya, Khalezza maupun Penerbit Renebook. Kami juga
mendapat satu kesimpulan yang mendorong kami untuk terus berkreasi melahirkan
My Own World edisi-edisi selanjutnya. Ternyata buku mewarnai untuk dewasa ini
bisa menjadi medium menciptakan quality time, khususnya bagi orang tua dan
anak. Saya, dan banyak teman di Komunitas Tabrak Warna yang sudah berkeluarga
mengalaminya. Anak saya, Sakti, karena melihat saya mewarnai kemudian “iri” dan
meminta beberapa halaman buku untuk diwarnai. Akhirnya kami mewarnai berdua,
dan dalam aktivitas tersebut saya banyak ngobrol-ngobrol santai, berdiskusi
dengan anak saya mengenai berbagai hal, dari urusan sekolah, bagaimana pembantu
saya di rumah bersikap terhadap anak-anak, bagaimana teman-temannya disekolah,
pelajaran, guru, dan sebagainya. Obrolan ini mengalir begitu saja, tidak
seperti menginterogasi, dan anak saya bertutur biasa, tanpa canggung dan
bercerita panjang lebar. Ini kalau dilakukan terus menerus saya rasa akan
semakin mendekatkan orang tua terhadap anak melalui pola komunikasi yang baik.
5) Mengalihkan dari dunia gadget. Ada sisi
baik perkembangan teknologi, namun kita juga tidak mengesampingkan dampak
buruknya. Ada idiom yang mengatakan mengenai dunia gadget “Yang jauh menjadi
dekat, yang dekat menjadi jauh”. Mewarnai bersama anak, bersama keluarga dan
teman-teman dapat mengalihkan dari dunia gadget.
Melanjutkan mengenai My Own World, Juni 2015 My Own World edisi
Human and Animal terbit dan saat ini sudah Cetakan ke IV. Dua bulan setelah
terbit, kami bertiga menggagas lahirnya Komunitas Tabrak Warna yang saat ini di
social media sudah ada lebih dari 3.000 orang anggota. (Instagram dan Twitter
tabrak_warna :: Facebook Komunitas Tabrak Warna). Kami sengaja memilih Human
and Animal sebagai tema dalam edisi pertama karena kami ingin membangunkan
semangat mewarnai yang telah lama tidak dilakukan atau dilakukan secara
“malu-malu” melalui sesuatu yang hidup.
Kemudian, My Own World 2 edisi Mandala and Greetings terbit pada
bulan September dan saat ini sudah cetakan ke II. Kami memilih tema ini agar My Own World dapat
menjadi buku yang interaktif. Misalnya ada gambar/ilustrasi dengan tulisan
“Good Morning”, “Enjoy Your Life”, “I love Mom”, I love You, “Happy Birthday”,
dan sebagainya. Setelah diwarnai, gambar-gambar ini bisa di-capture dan
dikirimkan kepada orang-orang terdekat atau yang kita sayangi.
![]() |
My Own World 2 (Mandala & Greeting Edition) |
My
Own World edisi-3 saat ini sedang dalam proses, kami sudah memilih tema dan
hadir berbeda dengan kedua “kakak”-nya. Satu yang tidak akan berubah dan
menjadi ciri My Own World, bahwa di setiap edisi akan selalu ada kata-kata
motivasi.